Mohandas
Karachmad Gandhi atau Mahatma Gandhi menurut
saya memiliki kesehatan mental yang baik karena Dia memiliki karakter yang
sangat kuat, mental yang dimiliki Mahatma Gandhi mengapa saya bilang baik,
karena mampu menginspirasi para pejuang, masyarakat, untuk dapat hidup merdeka dan
bisa berdampingan dengan damai dalam situasi penjajahan.
Dari
kutipan biografinya sebagai tokoh yang paling berpengaruh pada abad 20 ini,
Beliau adalah Seorang yang berjiwa sosialnya sangat tinggi, memikirkan
bagaimana rakyatnya mendapatkan hak asasi dan kedamaian dalam kemerdekaan.
Kemudian,
Beliau tidak pernah menggunakan kekerasan dalam melawan penjajah, beliau hanya
mendemonstrasi dengan damai, walaupun ia sering kali mendapat serangan,
kekerasan secara fisik, dipenjara berulang kali. Namun beliau tidak pernah
membalasnya dengan kekerasan serupa.
Mahatma
Gandhi pun bukan tergolong orang biasa saat itu beliau adalah orang
cerdas yang terpelajar yang bergelar sarjana Hukum dari University College
London. Kemudian, menjadi pengacara di biro hukum India tepatnya di Durban
Afrika Selatan. Keluarganya pun adalah orang-orang yang bekerja di pemerintahan
India.
Karakter Mahatma Gandhi dihubungkan dengan Teori Humanistik :
TEORI HUMANISTIK
Teori Humanisme lebih melihat pada
sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu
bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif.
Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan para
pendidik yang beraliran humanism biasanya memfokuskan pengajarannya pada
pembangunan kemampuan positif ini.
Kemampuan positif disini erat
kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain afektif.
Emosi adalah karakterisitik yang sangat
kuat yang nampak dari para pendidik beraliran humanisme. Humanistik tertuju
pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dan dibimbing oleh
maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka
sendiri. Teori humanisme ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi
pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan
sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.
Tokoh pencetus aliran humanisme
adalah Arthur Combs, Abraham Maslow, Carl Rogers, Erich Fromm dan Viktor
Frankl.
Dari
ke- 5 Tokoh pencetus teori humanistik. Saya memilih teori Carl Roger mengenai Aktualisasi
diri dengan konsep realitas dan ideal. Karena dari deskripsiannya Karakter
Mahatma Gandhi ini lebih mengena’ di teori Carl Roger. Walaupun karakter
Mahatma Gandhi ini juga bisa dikaitkan/dideskripsikan di teori humanistic lainnya,
seperti teorinya Erich Fromm dan Abraham Maslow. Namun
saya lebih tertarik dengan teori Carl Roger. Berikut sedikit biografi tentang
Carl Roger :
Carl Ransom Rogers lahir pada
tanggal 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinios, Chicago. Rogers meninggal dunia
pada tanggal 4 Februari 1987 karena serangan jantung. Latar belakang: Rogers
adalah putra keempat dari enam bersaudara. Rogers dibesarkan dalam keluarga
yang berkecukupan dan menganut aliran protestan fundamentalis yang terkenal
keras, dan kaku dalam hal agama, moral dan etika. Rogers terkenal sebagai
seorang tokoh psikologi humanis, aliran fenomenologis-eksistensial, psikolog
klinis dan terapis, ide – ide dan konsep teorinya banyak didapatkan dalam
pengalaman -pengalaman terapeutiknya.(Schultz 1991)
Rogers terkenal sebagai
seorang tokoh psikologi humanis, aliran fenomenologis-eksistensial, psikolog
klinis dan terapis, ide-ide dan konsep teorinya banyak didapatkan dalam
pengalaman-pengalaman terapeutiknya.
Ide pokok dari teori – teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan
dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani
masalah–masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat
mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.
Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa
kanak-kanak seperti yang diajukan oleh aliran Freudian.
Konsep diri (self concept) menurut
Rogers adalah bagian sadar dari ruang fenomenal yang disadari dan
disimbolisasikan, self concept adalah kesadaran batin yang tetap,
mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang
bukan aku.
Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu konsep diri
real dan konsep diri ideal.
Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers
mengenalkan 2 konsep lagi yaitu:
1. Incongruence
Incongruence adalah
ketidakcocokan antara self yang dirasakan dalam pengalaman
aktual disertai pertentangan dan kekacauan batin.
2. Congruence
Congruence berarti
situasi dimana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep
diri yang utuh, integral, dan sejati.
Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan
kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain.
Perkembangan diri dipengaruhi oleh cinta yang diterima saat kecil dari seorang
ibu. Kebutuhan ini disebut need for positive
regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional
positive regard (tak bersyarat).
• Jika individu menerima cinta tanpa syarat, maka
ia akan mengembangkan penghargaan positif bagi dirinya(unconditional
positive regard) dimana anak akan dapat mengembangkan potensinya untuk
dapat berfungsi sepenuhnya.
• Jika tidak terpenuhi, maka anak akan
mengembangkan penghargaan positif bersyarat (conditional positive
regard). Dimana ia akan mencela diri, menghindari tingkah laku yang dicela,
merasa bersalah dan tidak berharga.
Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi
sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Seperti hal-nya Mahatma Gandhi dalam perjuangannya untuk masyarakat india, ia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga
ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh
kepercayaan.
dari teori Rogers tentang 5 sifat khas dari seseorang
yang berfungsi penuh:
1.
Keterbukaan pada pengalaman
Yang berarti bahwa seseorang tidak bersifat kaku
dan defensif melainkan bersifat fleksibel, tidak hanya menerima pengalaman yang
diberikan oleh kehidupan, tapi juga dapat menggunakannya dalam membuka
kesempatan lahirnya persepsi dan ungkapan-ungkapan baru.
2.
Kehidupan eksistensial
Orang yang tidak mudah berprasangka ataupun
memanipulasi pengalaman melainkan menyesuaikan diri karena kepribadiannya
terus-menerus terbuka kepada pengalaman baru.
3.
Kepercayaan terhadap organisme
orang sendiri
Yang berarti bertingkah laku menurut apa yang
dirasa benar, merupakan pedoman yang sangat diandalkan dalam memutuskan suatu
tindakan yang lebih dapat diandalkan daripada faktor-faktor rasional atau
intelektual.
4.
Perasaan bebas
Semakin seseorang sehat secara psikologis, semakin
mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak.
5.
Kreativitas
Seorang yang kreatif bertindak dengan bebas
dan menciptakan hidup, ide dan rencana yang konstruktif, serta dapat mewujudkan
kebutuhan dan potensinya secara kreatif dan dengan cara yang memuaskan.
Mahatma Gandhi menunjukan semua itu ia memiliki perasaan bebas dengan Positif regard dan dapat mengaktualisasikan dirinya dengan motivasi positif, realistis.
Yunita Merliyani
No comments:
Post a Comment