Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur
dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan
diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur
kebudayaan kelompok itu sendiri. Contoh akulturasi: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa
Jawa, sehingga menge-rap dengan
menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara Simfoni Semesta Raya.
Akulturasi merupakan
sebuah istilah dalam ilmu Sosiologi yang berarti proses pengambil alihan
unsur-unsur (sifat) kebudayaan lain oleh sebuah kelompok atau individu. Adalah
suatu hal yang menarik ketika melihat dan mengamati proses akulturasi tersebut
sehingga nantinya secara evolusi menjadi Asimilasi (meleburnya dua kebudayaan
atau lebih, sehingga menjadi satu kebudayaan).
Enkulturasi / Interkultural mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan
melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang
kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.
Hubungan antar
Budaya (relasi interkultural) adalah
Peristiwa yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi antar budaya local
maupun budaya asing contohnya : salam suatu lingkungan/ Rumah terjadi
pencampuran budaya antara budaya Jawa-sunda, Sunda Minang, Jawa- Minang, Betawi
– Jawa dan lain sebagainnya.
Relasi intercultural
sendiri terjadi karena adanya komunikasi manusia satu dengan yang lainnya,
komunikasi antarbudaya yang berbeda suku, ras, etnik, serta sosioekonomi
seperti halnya pengertian dibawah ini, bahwa..
Komunikasi
antarbudaya adalah komunikasi yang
terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang
berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua
perbedaan ini. Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara
orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau
perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang
dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Hamid Mowlana menyebutkan
komunikasi antarbudaya sebagai human flow across national boundaries.
Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa
dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan Fred
E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di
antara orang-orang yang berbeda budayanya.
Intercultural communication
generally refers to face-to-face interaction among people of diverse culture.
Guo-Ming Chen dan William J.
Sartosa mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses negosiasi atau
pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi
mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok. Selanjutnya komunikasi
antarbudaya itu dilakukan:
1. Dengan negosiasi untuk melibatkan
manusia di dalam pertemuan antarbudaya yang membahas satu tema (penyampaian
tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya
mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna
itu dinegosiasikan atau diperjuangkan;
2. Melalui pertukaran sistem simbol
yang tergantung daripersetujuan antarsubjek yang terlibat dalam komunikasi,
sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang
sama;
3. Sebagai pembimbing perilaku
budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat karena mempunyai pengaruh
terhadap perilaku kita;
4. Menunjukkan fungsi sebuah
kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari kelompok lain dan
mengidentifikasinya dengan pelbagai cara.
No comments:
Post a Comment