Saturday, May 5, 2012

Mahatma Gandhi Versi Teori HUmanistik


Mohandas Karachmad Gandhi  atau Mahatma Gandhi menurut saya memiliki kesehatan mental yang baik karena Dia memiliki karakter yang sangat kuat, mental yang dimiliki Mahatma Gandhi mengapa saya bilang baik, karena mampu menginspirasi para pejuang, masyarakat, untuk dapat hidup merdeka dan bisa berdampingan dengan damai dalam situasi penjajahan.
Dari kutipan biografinya sebagai tokoh yang paling berpengaruh pada abad 20 ini, Beliau adalah Seorang yang berjiwa sosialnya sangat tinggi, memikirkan bagaimana rakyatnya mendapatkan hak asasi dan kedamaian dalam kemerdekaan.
Kemudian, Beliau tidak pernah menggunakan kekerasan dalam melawan penjajah, beliau hanya mendemonstrasi dengan damai, walaupun ia sering kali mendapat serangan, kekerasan secara fisik, dipenjara berulang kali. Namun beliau tidak pernah membalasnya dengan kekerasan serupa.
Mahatma Gandhi  pun bukan tergolong orang biasa saat itu beliau adalah orang cerdas yang terpelajar yang bergelar sarjana Hukum dari University College London. Kemudian, menjadi pengacara di biro hukum India tepatnya di Durban Afrika Selatan. Keluarganya pun adalah orang-orang yang bekerja di pemerintahan India.

Karakter Mahatma Gandhi dihubungkan dengan Teori Humanistik :

TEORI HUMANISTIK

Teori Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanism biasanya memfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan positif ini.
Kemampuan positif disini erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain afektif.  Emosi adalah karakterisitik yang sangat kuat yang nampak dari para pendidik beraliran humanisme. Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Teori humanisme ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.
Tokoh pencetus aliran humanisme adalah Arthur Combs, Abraham Maslow, Carl Rogers, Erich Fromm dan Viktor Frankl.
Dari ke- 5 Tokoh pencetus teori humanistik. Saya memilih teori Carl Roger mengenai Aktualisasi diri dengan konsep realitas dan ideal. Karena dari deskripsiannya Karakter Mahatma Gandhi ini lebih mengena’ di teori Carl Roger. Walaupun karakter Mahatma Gandhi ini juga bisa dikaitkan/dideskripsikan di teori humanistic lainnya, seperti teorinya Erich Fromm dan Abraham Maslow. Namun saya lebih tertarik dengan teori Carl Roger. Berikut sedikit biografi tentang Carl Roger :
Carl Ransom Rogers lahir pada tanggal 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinios, Chicago. Rogers meninggal dunia pada tanggal 4 Februari 1987 karena serangan jantung. Latar belakang: Rogers adalah putra keempat dari enam bersaudara. Rogers dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan dan menganut aliran protestan fundamentalis yang terkenal keras, dan kaku dalam hal agama, moral dan etika. Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis, aliran fenomenologis-eksistensial, psikolog klinis dan terapis, ide – ide dan konsep teorinya banyak didapatkan dalam pengalaman -pengalaman terapeutiknya.(Schultz 1991)
Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis, aliran fenomenologis-eksistensial, psikolog klinis dan terapis, ide-ide dan konsep teorinya banyak didapatkan dalam pengalaman-pengalaman terapeutiknya.
Ide pokok dari teori – teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah–masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.
Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak seperti yang diajukan oleh aliran Freudian.
Konsep diri (self concept) menurut Rogers adalah bagian sadar dari ruang fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, self concept adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku.
Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu konsep diri real dan konsep diri ideal. Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi yaitu:
1. Incongruence
Incongruence adalah ketidakcocokan antara self yang dirasakan dalam pengalaman aktual disertai pertentangan dan kekacauan batin.
2. Congruence
Congruence berarti situasi dimana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri yang utuh, integral, dan sejati.
Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Perkembangan diri dipengaruhi oleh cinta yang diterima saat kecil dari seorang ibu. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
• Jika individu menerima cinta tanpa syarat, maka ia akan mengembangkan penghargaan positif bagi dirinya(unconditional positive regard) dimana anak akan dapat mengembangkan potensinya untuk dapat berfungsi sepenuhnya.
• Jika tidak terpenuhi, maka anak akan mengembangkan penghargaan positif bersyarat (conditional positive regard). Dimana ia akan mencela diri, menghindari tingkah laku yang dicela, merasa bersalah dan tidak berharga.

Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Seperti hal-nya Mahatma Gandhi dalam perjuangannya untuk masyarakat india, ia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.
dari teori Rogers tentang 5 sifat khas dari seseorang yang berfungsi penuh:
1.      Keterbukaan pada pengalaman
Yang berarti bahwa seseorang tidak bersifat kaku dan defensif melainkan bersifat fleksibel, tidak hanya menerima pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan lahirnya persepsi dan ungkapan-ungkapan baru.
2.      Kehidupan eksistensial
Orang yang tidak mudah berprasangka ataupun memanipulasi pengalaman melainkan menyesuaikan diri karena kepribadiannya terus-menerus terbuka kepada pengalaman baru.
3.      Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Yang berarti bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar, merupakan pedoman yang sangat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan yang lebih dapat diandalkan daripada faktor-faktor rasional atau intelektual.
4.      Perasaan bebas
Semakin seseorang sehat secara psikologis, semakin mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak.
5.      Kreativitas
Seorang yang  kreatif bertindak dengan bebas dan menciptakan hidup, ide dan rencana yang konstruktif, serta dapat mewujudkan kebutuhan dan potensinya secara kreatif dan dengan cara yang memuaskan.

Mahatma Gandhi menunjukan semua itu ia memiliki perasaan bebas dengan Positif regard dan dapat mengaktualisasikan dirinya dengan motivasi positif, realistis.



Yunita Merliyani

Suzy Cat